Genghis Khan yang meninggal pada 18 Agustus tahun 1227 silam merupakan penguasa kharismatik Mongolia pada abad XIII.
Wilayah kekuasaan Kekaisaran Mongolia menjalar mulai dari daratan China, Uzbekistan, Iran, hingga Rusia di Eropa. Kepiawaian memimpin pasukan dan wibawanya telah dikenal luas pada zaman itu.
Ekspansi Genghis Khan
- Kerajaan Jin
Nenek-moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara China selama lebih dari 100 tahun. Hal ini akan menjadi kesulitan besar untuk Genghis Khan atau Jenghis Khan dalam menunaikan tugasnya. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Genghis Khan pada waktu itu).
Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Genghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa.
Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing. Para seniman (artis), ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.
- Timur tengah
Saat Genghis menyerang dunia Islam, yakni kerajaan Khwarezm, pasukan Mongol sudah berpengalaman dalam teknik pengepungan dan perebutan kota. Dalam penyerangan kota tersebut, kedua pihak menggunakan busur lengkung kecil yang sangat bertenaga.
Namun, pasukan Mongol sekarang menggunakan ketapel raksasa untuk melempar batu, dengan bantuan para pembelot dan tawanan seperti pria yang memakai turban itu. Mereka juga membawa mesin-mesin pengepung, termasuk tangga pemanjat berjalan dan busur rangkap tiga raksasa. Busur pengepung yang dibangun ulang ini dapat dilihat di dekat Ulan Bator. Alat itu dibuat untuk kepentingan film Mongol Genghis Khan
- Eropa
Tiga tahun sebelum kematiannya, Genghis Khan mengirim pasukannya yang dipimpin oleh dua jenderalnya, Subedey dan Jebe untuk melakukan serangan ke Rusia selatan. Serangan tersebut berlangsung pada 1221-1223 dengan puncaknya adalah pertempuran di sungai Kalka yang berakhir dengan kemenangan Mongol. Pertempuran tersebut juga menjadi langkah awal penyerangan selanjutnya ke Kiev, Eropa Timur pada 1237-1240.
Anaknya, Ugedey Khan, menggantikan posisi ayahnya pasca kematian Genghis Khan pada musim gugur 1227. Ugedey melanjutkan ekspansi ke Kiev sebagaimana yang dicanangkan oleh ayahnya. Ekspansi tersebut dipimpin oleh keponakannya, Baty yang merupakan anak dari Juchi, kakak pertama Ugedey. Selain itu, ia dibantu juga oleh jenderal berpengalaman sejak zaman ayahnya, Subedey, dalam medan perang eropa timur.
Lain halnya dengan serangan pertama, Subedey memutuskan untuk menyerang Rusia bagian timur laut. Mula-mula pasukan Mongol menundukkan kota Ryazan dan Moskow, kemudian berlanjut menuju kota Vladimir dan Novgorod, keduanya merupakan basis ekonomi dan kepangeranan Suzdalia.
Pengepungan Ryazan berlangsung selama 5 hari yang menewaskan dua jenderal Suzdalia, sedangkan anak dari Yuri II melarikan diri. Pada hari berikutnya Moskow diserang, dan anak Yuri II ditangkap oleh pasukan Mongol.
Pasukan Mongol tiba di tembok kota pada 3 Februari 1238. Pasukan Mongolia mendirikan markas di bagian barat tembok kota dan membangun pagar pengepungan di sekeliling kota. Mereka mulai membombardir kota dan melakukan pengepungan lainnya pada pagi hari, 7 Februari 1238. Hingga akhirnya keesokan hari, 8 Februari 1238 tembok kota Vladimir runtuh dan perlawanan rakyat Rusia terhenti. Seluruh penghuni kota dibantai, termasuk istri dan kedua anak Yuri II.