Lahir pada 1162 di dalam suku nomaden kecil sekitar dataran tinggi Asia Tengah, Genghis Khan menjadi terkenal sebagai penguasa Mongolia yang membangun kekaisaran daratan terbesar di dunia. Melalui penaklukan dan aliansi cerdiknya, Genghis Khan sukses mengumpulkan lebih dari dua kali lipat wilayah daratan dibandingkan dengan siapa pun dalam sejarah. Pada puncaknya, Kekaisaran Mongolnya meluas lebih dari 11 juta mil persegi, membentang dari Korea hingga Eropa dan menghadirkan budaya Timur dan Barat. Berikut ini 5 fakta mengejutkan Genghis Khan.

Genghis bukanlah nama aslinya Genghis Khan lahir dengan nama Temujin yang berarti dari besi atau tukang besi. Ia baru mendapatkan nama kehormatan Genghis Khan hingga 1206 ketika diumumkan sebagai pemimpin Mongol dalam pertemuan suku yang dikenal sebagai kurultai.

Masa kecil yang keras Suku Tatar yang merupakan saingan dari suku Genghis Khan, telah meracuni ayahnya ketika ia baru berusia 9 tahun. Suku itu kemudian meninggalkan dia, ibunya, dan enam saudara-saudaranya. Genghis tumbuh dewasa dengan berburu dan mencari makan untuk bertahan hidup. Saat menginjak remaja, ia membunuh saudara tirinya karena sengketa makanan. Suku saingan pun menculik Genghis dan istri mudanya. Oleh karena itu, Genghis harus menghabiskan waktunya sebagai budak sebelum akhirnya berhasil melarikan diri. Meskipun mengalami semua kesulitan ini, menjelang usia 20-an, Genghis berhasil menjadi pejuang dan pemimpin yang tangguh. Setelah mengumpulkan pasukan pendukung, ia mulai membentuk aliansi dengan pemimpin suku-suku penting. Pada 1206, ia berhasil mengonsolidasikan konfederasi stepa di bawah panjinya dan mulai memusatkan perhatian pada penaklukan di luar wilayahnya

Ia mengeluarkan undang-undang yang menyatakan kebebasan beragama untuk semua orang dan bahkan memberikan pembebasan pajak kepada tempat-tempat ibadah. Toleransi ini memiliki tujuan politis untuk menghindari pemberontakkan karena agama. Meskipun Genghis dan banyak pengikutnya mengikuti sistem kepercayaan shamanistik yang memuja roh langit, angin, dan gunung, suku-suku di Stepa memiliki berbagai kepercayaan, termasuk Nestorian Kristen, Buddha, Islam, dan tradisi animisme.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *