Alexander Agung, atau Alexander the Great, adalah salah satu jenderal dan penakluk paling terkenal dalam sejarah. Lahir pada tahun 356 SM di Pella, ibu kota Kerajaan Makedonia, ia dikenal karena keberhasilannya dalam menaklukkan sebagian besar dunia yang dikenal pada zamannya, termasuk Persia, Mesopotamia, dan bagian dari India. Namun, meskipun prestasinya yang luar biasa, Alexander tidak pernah menginvasi Roma. Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa?
1. Konteks Sejarah
Pada masa hidup Alexander, Roma masih merupakan sebuah kota kecil yang belum mencapai kekuatan yang akan menjadikannya sebagai pusat kekuasaan di dunia Mediterania. Pada abad ke-4 SM, Roma sedang dalam proses ekspansi, tetapi belum menjadi kekuatan dominan seperti yang kita kenal di kemudian hari. Alexander meninggal pada tahun 323 SM, dan pada saat itu, Roma belum menjadi ancaman yang signifikan bagi Makedonia atau kekaisaran yang sedang dibangunnya.
2. Fokus pada Timur
Salah satu alasan utama mengapa Alexander tidak menginvasi Roma adalah fokusnya pada wilayah timur. Setelah menaklukkan Persia, Alexander berambisi untuk melanjutkan ekspansinya ke India dan wilayah-wilayah lain di Asia. Ia melihat potensi besar di timur dan berusaha untuk menyatukan berbagai budaya dan wilayah di bawah kekuasaannya. Dengan demikian, perhatian dan sumber daya militer Alexander lebih terfokus pada penaklukan di Asia daripada di barat.
3. Strategi Militer
Alexander dikenal karena strategi militer yang brilian dan kemampuannya untuk memanfaatkan kekuatan dan kelemahan musuh. Menghadapi Roma yang masih dalam tahap pertumbuhan, ia mungkin tidak melihatnya sebagai ancaman yang cukup besar untuk memindahkan fokusnya dari tujuan yang lebih ambisius. Selain itu, perjalanan ke Roma akan memerlukan logistik yang rumit dan sumber daya yang besar, yang mungkin tidak sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa didapat.
4. Kematian yang Prematur
Alexander meninggal secara mendadak pada usia 32 tahun di Babilonia. Kematian ini mengakhiri ambisi dan rencananya untuk melanjutkan penaklukan. Jika ia tidak meninggal, mungkin saja ia akan mempertimbangkan untuk menginvasi Roma di kemudian hari, terutama jika Roma mulai menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang lebih besar. Namun, dengan kematiannya, rencana tersebut tidak pernah terwujud.
5. Warisan dan Dampak
Meskipun Alexander tidak menginvasi Roma, warisannya tetap hidup. Penaklukannya membuka jalan bagi penyebaran budaya Hellenistik, yang mempengaruhi banyak wilayah, termasuk Roma. Ketika Roma akhirnya menjadi kekuatan besar, banyak elemen budaya dan militer yang dipengaruhi oleh pencapaian Alexander. Dalam banyak hal, meskipun ia tidak pernah berperang melawan Roma, pengaruhnya tetap terasa dalam sejarah.
Alexander the Great adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah, dan meskipun ia tidak menginvasi Roma, keputusan tersebut dipengaruhi oleh konteks sejarah, fokus strategis, dan kematiannya yang prematur. Warisannya tetap hidup dan mempengaruhi perkembangan peradaban di seluruh dunia, termasuk Roma. Sejarah sering kali dipenuhi dengan “apa yang bisa terjadi,” dan dalam kasus Alexander, kita hanya bisa membayangkan bagaimana dunia mungkin berbeda jika ia memilih untuk mengarahkan perhatiannya ke barat.