Militer Dunia – Alexander III dari Makedonia atau lebih dikenal sebagai Alexander Agung (Alexander The Great) adalah penguasa Makedonia Kuno dari tahun 336 SM hingga 323 SM. Ia dikenal sebagai salah satu ahli strategi militer terhebat dalam sejarah dan berhasil membangun kekaisaran terbesar di dunia kuno. Selama 13 tahun pemerintahannya, Alexander Agung menghabiskan waktunya dengan melakukan penaklukkan di seluruh Asia Barat, Asia Tengah, sebagian Asia Selatan, dan Mesir.
Aristoteles, Guru Alexander Agung Guru dari Alexander The Great adalah Aristoteles, yang dikenal sebagai salah satu filsuf terbesar dalam sejarah. Ayah Alexander, Philip II dari Makedonia, mempekerjakan Aristoteles untuk mendidik sang pangeran sejak usianya 13 tahun. Alexander diduga mendapat bimbingan dari Aristoteles selama tiga tahun. Tidak banyak diketahui mengenai masa-masa Alexander bersama Aristoteles, tetapi yang pasti ia akhirnya lebih tertarik dengan filsuf Diogenes dari Sinope. Tidak Pernah Kalah Perang Alexander Agung naik takhta menggantikan ayahnya, Philip II, pada tahun 336 SM, di usia 20 tahun. Kemenangan pertamanya dalam perang telah diraih di usia 18 tahun, dan hingga akhir hidupnya, Alexander tidak pernah kalah dalam pertempuran. Sejak kemenangan pertamanya, Alexander telah memperoleh reputasi dalam memimpin pasukannya untuk bertempur dengan kecepatan yang mengesankan. Di bawah pimpinannya, pasukannya dapat mencapai dan menghancurkan garis pertahanan musuh sebelum musuh-musuhnya siap.
Asal-usul Gelar Agung (The Great) Alexander disebut Agung atau The Great, karena kejeniusannya dalam dunia militer, maupun kecakapan diplomasinya selama masa penaklukannya. Di usia 30 tahun, ia telah menciptakan salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah, yang membentang dari Yunani hingga India barat laut.
Kehebatan Alexander Agung tidak hanya membuat namanya menjadi legenda dan diakui sebagai salah satu komandan militer terhebat dan tersukses dalam sejarah. Ia mempunyai banyak pengikut setia yang rela mati untuknya. Taktik dan strategi militer Alexander Agung bahkan masih dipelajari di akademi militer hingga saat ini.
Kematiannya menjadi misteri yang tidak terpecahkan Alexander Agung meninggal pada Juni 323 SM, dalam usia 32 tahun. Hingga kini, penyebab kematian Alexander Agung masih menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah dunia kuno. Pada tahun 323 SM, Alexander Agung jatuh sakit setelah menenggak semangkuk anggur di sebuah pesta, dan meninggal dua minggu kemudian. Mengingat ayah Alexander telah dibunuh oleh pengawalnya sendiri, beberapa sejarawan mencurigai sang raja diracun oleh orang-orang di sekitarnya, terutama jenderalnya, Antipater. Terlebih, putra Antipater, Cassander, nantinya juga memerintahkan pembunuhan terhadap janda dan putra Alexander. Di zaman modern, para ahli medis berspekulasi bahwa malaria, infeksi paru-paru, gagal jantung, atau demam tifoid, mungkin menjadi penyebab meninggalnya Alexander Agung.