Masa kejayaan militer Inggris merupakan salah satu periode paling penting dalam sejarah dunia, mencakup berabad-abad peperangan, ekspansi, dan pengaruh global. Dalam sejarah ini, militer Inggris berkembang menjadi salah satu kekuatan paling dominan, dengan berbagai kemenangan dalam pertempuran besar, penaklukan wilayah, dan pengaruh yang meluas di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas perjalanan panjang kejayaan militer Inggris, mulai dari abad pertengahan hingga era kekaisaran kolonial.
1. Masa Penaklukan Norman (1066-1154)
Keberhasilan awal militer Inggris dimulai dengan penaklukan Norman pada tahun 1066, yang mengubah nasib Inggris secara drastis. Setelah kemenangan William the Conqueror (William I) dalam Pertempuran Hastings, Inggris menjadi bagian dari kerajaan Norman yang lebih besar. Penaklukan ini tidak hanya mengubah struktur politik dan sosial Inggris, tetapi juga memberikan fondasi bagi perkembangan kekuatan militer Inggris yang lebih terorganisir.
William I memperkenalkan sistem feodal di Inggris dan mendirikan pasukan profesional yang lebih terstruktur, termasuk ksatria dan tentara bayaran yang dilatih dengan baik. Ini adalah awal dari dominasi militer Inggris dalam perang-perang besar yang berlangsung selama beberapa abad ke depan. Pengaruh Norman di Inggris juga menghasilkan perkembangan taktik militer yang lebih modern dan penguatan pertahanan wilayah.
2. Perang Seratus Tahun (1337-1453)
Salah satu periode kejayaan militer Inggris datang selama Perang Seratus Tahun, yang berlangsung antara Inggris dan Prancis dari tahun 1337 hingga 1453. Meskipun perang ini berlarut-larut, Inggris pada awalnya meraih beberapa kemenangan besar. Pada awalnya, Inggris memiliki keunggulan berkat keunggulan taktik militer mereka, terutama penggunaan busur panjang (longbow), yang terbukti sangat efektif dalam pertempuran.
Pertempuran Agincourt (1415) adalah salah satu kemenangan terbesar dalam sejarah militer Inggris. Pasukan Inggris yang dipimpin oleh Raja Henry V mengalahkan pasukan Prancis yang jauh lebih besar dengan menggunakan taktik yang cerdik dan kekuatan busur panjang. Kemenangan ini memperkuat posisi Inggris di Prancis dan membuat mereka menguasai sebagian besar wilayah tersebut untuk beberapa waktu.
Namun, meskipun Inggris memiliki kemenangan strategis, perang ini akhirnya berakhir dengan kekalahan mereka. Prancis berhasil merebut kembali hampir seluruh wilayah mereka dan menggulingkan dominasi Inggris di benua Eropa. Meskipun demikian, Perang Seratus Tahun mencatatkan banyak pencapaian militer Inggris, termasuk penggunaan teknologi baru seperti busur panjang yang memainkan peran penting dalam mengubah taktik perang di Eropa.
3. Era Tudor dan Militer Inggris yang Meningkat (1485-1603)
Pada akhir abad ke-15, setelah kemenangan di Perang Bosworth dan pendirian dinasti Tudor oleh Henry VII, Inggris memasuki era baru. Di bawah pemerintahan Henry VIII (1509-1547), kekuatan militer Inggris berkembang pesat, terutama dalam hal angkatan laut. Henry VIII membangun Armada Inggris yang kuat dan memperkenalkan reformasi dalam pasukan darat.
Henry VIII juga memperkenalkan angkatan laut yang lebih modern dengan pembangunan kapal-kapal perang besar dan pembentukan armada yang lebih profesional. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat posisi Inggris sebagai kekuatan maritim di Eropa. Pembangunan Armada Inggris ini menjadi sangat penting pada abad berikutnya, ketika Inggris bersaing dengan Spanyol, Prancis, dan negara-negara besar lainnya di lautan.
Salah satu pencapaian terbesar di bawah dinasti Tudor adalah kemenangan Inggris atas Armada Spanyol pada tahun 1588. Armada yang sangat kuat dan lebih besar dari Inggris dihancurkan oleh angkatan laut Inggris dalam pertempuran yang disebut Pertempuran Armada Spanyol. Kemenangan ini menandai puncak kejayaan militer Inggris di bawah Tudor dan menegaskan posisi Inggris sebagai kekuatan maritim dominan di Eropa.
4. Era Kolonial dan Dominasi Lautan (1600-1900)
Setelah kejatuhan dinasti Tudor dan masuknya monarki Stuart, Inggris mulai membangun lebih banyak koloninya di luar negeri, yang pada akhirnya membentuk kekaisaran terbesar yang pernah ada dalam sejarah manusia—Kekaisaran Inggris. Selama abad ke-17 dan ke-18, Inggris mengembangkan angkatan laut yang luar biasa kuat, yang memungkinkan mereka untuk menguasai jalur perdagangan global dan menaklukkan koloni-koloni baru di Amerika, Afrika, dan Asia.
Pada abad ke-18, Inggris terlibat dalam serangkaian perang besar yang dikenal sebagai Perang Napoleon (1803-1815). Selama perang ini, Inggris menghadapi ancaman besar dari Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Namun, berkat kekuatan angkatan laut mereka yang dominan, Inggris berhasil mengalahkan Prancis, terutama dalam Pertempuran Trafalgar pada 1805 di bawah pimpinan Laksamana Horatio Nelson. Kemenangan ini memastikan supremasi angkatan laut Inggris dan meneguhkan posisi mereka sebagai kekuatan maritim yang tak terbantahkan.
Dengan kekuatan angkatan laut yang tak terkalahkan, Inggris mulai mengembangkan Kekaisaran Inggris yang mencakup wilayah-wilayah di Asia, Afrika, Kanada, India, Australia, dan banyak lagi. Pada puncaknya, Kekaisaran Inggris menguasai hampir seperempat daratan dunia, dan pengaruhnya sangat besar dalam urusan internasional. Kekuatan militer Inggris, terutama angkatan laut, menjadi kunci bagi dominasi global mereka, memungkinkan mereka untuk mengontrol rute perdagangan dan memperluas koloni.
5. Perang Dunia I dan II: Pengujian Terakhir Kekuatan Militer Inggris
Kejayaan militer Inggris mengalami ujian berat selama Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945). Selama Perang Dunia I, Inggris terlibat dalam perang yang melelahkan di medan perang Eropa, dengan banyak pasukan terjebak dalam perang parit. Namun, meskipun menderita banyak kerugian, Inggris berhasil mempertahankan posisinya dalam aliansi dengan Prancis dan Jerman, berakhir dengan kemenangan dalam perang ini.
Namun, Perang Dunia II memberikan tantangan yang jauh lebih besar. Inggris menghadapi ancaman langsung dari Jerman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Pada awal perang, Inggris bertahan melawan serangan udara Jerman yang sangat intens (Pertempuran Inggris) dengan keberanian luar biasa dari Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF). Kemenangan Inggris dalam pertempuran ini menandai titik balik penting dalam perang dan mencegah invasi Jerman.
Selain itu, selama Perang Dunia II, Inggris berperan besar dalam membentuk aliansi global yang mengalahkan Jerman, Italia, dan Jepang. Meskipun setelah perang Inggris mengalami penurunan kekuatan ekonomi dan militer, mereka tetap menjadi kekuatan penting di dunia pasca-perang.
6. Pasca Perang dan Penurunan Kekuatan Militer
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Inggris mulai mengalami penurunan kekuatan militer mereka, sebagian besar karena kerugian besar selama perang, biaya pemulihan ekonomi, dan proses dekolonisasi yang dimulai pada tahun 1947 dengan kemerdekaan India. Meskipun demikian, Inggris tetap mempertahankan angkatan bersenjata yang kuat dan menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan aliansi NATO.
Pada abad ke-20 dan 21, meskipun kekaisaran Inggris telah runtuh, militer Inggris tetap menjadi salah satu kekuatan militer yang diakui di dunia. Mereka berpartisipasi dalam banyak konflik internasional, termasuk Perang Falklands 1982, Perang Teluk 1990-1991, dan konflik-konflik di Afghanistan dan Irak pada awal abad ke-21.
Masa kejayaan militer Inggris adalah cerita panjang yang mencakup kemenangan besar dalam peperangan, ekspansi kolonial yang luas, dan pengaruh yang mendalam dalam sejarah dunia. Dari penaklukan Norman hingga dominasi maritim di bawah Tudor dan menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah, militer Inggris menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan keunggulannya dalam berbagai bentuk peperangan. Meskipun saat ini Inggris tidak lagi memiliki kekaisaran besar, warisan militernya tetap menjadi bagian penting dari sejarah dunia yang akan terus dikenang.