Tentara Romawi kuno adalah salah satu yang paling disegani dalam peperangan. Untuk memenangkan pertempuran, mereka menggunakan berbagai macam senjata. Masing-masing senjata memiliki peran dan keampuhan yang berbeda-beda.
Penasaran, apa senjata yang dimaksud dan seberapa efektif untuk mengalahkan musuh? Let’s take a look!
1. Gladius
Prajurit Romawi kuno selalu membawa gladius (pedang panjang) dan perisai. Senjata ini paling efektif dalam pertempuran jarak dekat.
Mula-mula, prajurit Romawi kuno akan menghadang musuh dengan perisai lalu menyerangnya dengan gladius. Biasanya, gladius digunakan untuk menusuk, menebas, serta memotong tempurung lutut musuh, mengutip Museum Facts.
Rata-rata panjang gladius adalah 60-85 cm dengan berat 0,7-1 kilogram. Tetapi, di akhir abad ke-3 Masehi (M), gladius diganti dengan spatha.
2. Pilum
Pilum merupakan sejenis lembing atau tombak lempar. Senjata ini dirancang dengan ujung yang terbuat dari besi keras dan pegangannya terbuat dari besi lunak. Tujuannya supaya musuh tidak bisa melemparkannya kembali ke tentara Romawi kuno.
Setelah menembus perisai musuh, pilum bisa meninggalkan lubang besar. Sehingga, prajurit musuh akan terluka. Pilum sendiri panjangnya sekitar 2 meter
3. Spatha
Spatha merupakan versi advanced dari gladius. Pedang panjang dan lurus ini digunakan dalam pertempuran gladiator dan perang. Dilansir Museum Facts, spatha menjangkau lebih banyak karena lebih panjang.
FYI, spatha panjangnya antara 0,5-1 meter dengan panjang gagang sekitar 18-20 cm. Yang memperkenalkan spatha ke tentara Romawi kuno adalah pasukan Celtic.
4. Plumbata
Plumbata atau martiobarbuli adalah anak panah dengan pemberat timah. Biasanya, setiap tentara Romawi kuno membawa 5-6 plumbata yang dimasukkan ke dalam lubang perisai. Panjangnya 15 cm dengan lebar 2 cm.
Yang membuat musuh terluka adalah ujung atau kepalanya yang tajam dan menyerupai tombak. Berdasarkan catatan berjudul “De Re Militari” yang ditulis oleh Flavius Vegetius Renatus pada 390 M, plumbata awalnya dipakai oleh bangsa Yunani kuno sekitar 500 Sebelum Masehi (SM)
5. Parma
Apa gunanya senjata jika tidak punya alat untuk melindungi diri? Perkenalkan, ini adalah parma, perisai bundar yang terbuat dari kayu dengan besi yang tertanam di bingkainya.
Di sisi bagian dalam terdapat pegangan. Kelas terendah di infanteri Romawi kuno, velites, menggunakan parma untuk melindungi dirinya. Perisai ini sangat populer karena ringan dan tergolong kecil, namun kuat.
Selain kaum velites, para gladiator Romawi kuno juga memakai parma selama pertarungan. Menariknya, parma kebanyakan dicat warna merah sebagai simbol Mars, dewa perang.